Berikut sejumlah fakta terkini perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Fakta-fakta terkini perang Hamas dan Israel di Jalur Gaza. (REUTERS/RANEEN SAWAFTA)
Jakarta, CNN Indonesia — Perang antara Israel dan milisi Hamas di Jalur Gaza, Palestina telah terjadi sejak 7 Oktober 2023 hingga sekarang.
Sepekan terlewati, situasi kini kian memanas. Ultimatum waktu untuk warga mengungsi pun telah habis. Selain itu, korban berjatuhan makin tertambah. Jumlahnya sudah mencapai dua ribuan nyawa tewas.
Berikut rangkuman situasi terkini di sana
Waktu mengungsi habis, Israel siap serang Gaza Militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) juga sudah menyampaikan ultimatum tenggat waktu enam jam bagi warga sipil di Gaza untuk segera mengungsi. Tenggat waktu itu pun sudah berakhir pada Sabtu petang, pukul 16.00 waktu setempat (sekitar pukul 20.00 WIB pada Sabtu (14/10)). IDF pun mempersiapkan operasi skala besar secara serentak ke Gaza, Palestina.
Pilihan Redaksi
Luas Wilayahnya Kecil, Kenapa Jalur Gaza Sulit Dikuasai Israel?
Hamas Sambut Baik Dukungan dan Bantuan Rusia Waktu 6 Jam Gaza Selesai, Netanyahu Minta IDF Siapkan Tahap Lanjutan Menurut siaran langsung Aljazeera dan pemberitaan Jerusalem Post, militer Israel mengaku sedang mempersiapkan operasi sekaligus dari udara, laut, dan darat.
Pasukan IDF sudah bersiap komplet dengan alutsista di luar perbatasan Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga sudah mengunjungi prajuritnya yang berada diluar Jalur Gaza. Ia menegaskan untuk mempersiapkan “fase selanjutnya.”Melalui pernyataannya, Israel menegaskan telah merencanakan operasi yang lebih luas ke Gaza. Operasi tersebut bertujuan untuk mengincar milimilitersi Hamas. “Berbagai batalyon dan pasukan militer dikerahkan di seluruh Israel sebagai persiapan untuk meningkatkan tingkat kesiapan dan persiapan untuk tahap perang selanjutnya, terutama operasi darat besar-besaran,” demikian pernyataan IDF seperti dikutip dari Aljazeera. Sementara itu, melansir Jerusalem Post, disebutkan bahwa IDF didukung tim komando cadangan yang kuat disertai dukungan logistik yang luas untuk maju ke tahap berikutnya. IDF mengklaim angkatan darat serta divisi teknologi dan logistiknya mempersiapkan menghadapi konflik yang meluas. IDF menjelaskan hal itu termasuk mendirikan pusat logistik canggih untuk menyesuaikan peralatan unit tempur dengan kebutuhan mereka dengan cepat. Kendati demikian, tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan tahap selanjutnya. Militer Israel dengan alutsista komplet sudah bersiaga di luar jalur Gaza itu.
Data korban terbaru
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya ada 2.269 warga yang tewas, dan ada lebih dari 9.800an terluka akibat serangan Israel baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat Pada pernyataan yang dirilis Sabtu (14/10) seperti dikutip dari Reuters, jumlah korban terbanyak selama periode serangan Israel setidaknya sepekan terakhir adalah di Gaza yakni mencapai 2.215 korban tewas, dan 8.715 terluka. Sementara itu, mengutip dari CNN pada Sabtu malam waktu Indonesia, UNICEF mencatat lebih dari 700 anak-anak tewas di Gaza, dan 2.450 anak-anak lainnya terluka.
Israel Peringatkan Hizbullah Jangan Ikut-ikutan dalam Perang di Gaza
“Berdasarkan laporan terakhir dari otoritas kesehatan lokal dan media, setidaknya ada 2.215 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk lebih dari 700 anak-anak. Dan, ada lebih dari 8.714 orang terluka, termasuk lebih dari 2.450 anak-anak,” kata juru bicara UNICEF Sara Al Hattab, Sabtu petang waktu setempat kepada CNN. Jumlah itu diduga bakal bertambah lagi karena militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) mempersiapkan serangan udara maupun darat untuk menggempur milisi Hamas di wilayah Gaza.
Komandan Hamas tewas dibunuh
IDF mengklaim telah membunuh komandan udara Hamas, dalam serangan pekan lalu.Komandan tersebut dikatakan tewas dalam serangan jet tempur Israel ke markas operasional yang digunakan oleh para milisi. “Selama serangan itu, jet tempur IDF membunuh Merad Abu Merad, yang merupakan kepala Sistem Udara Hamas di Kota Gaza dan sebagian besar bertanggung jawab mengarahkan teroris selama pembantaian pada hari Sabtu,” ujar IDF, dikutip CNN, Sabtu (14/10). IDF menyebut jet tempurnya juga melakukan serangan besar-besaran di seluruh Jalur Gaza terhadap puluhan sasaran Hamas dan agen “Nukhba”, yang merupakan salah satu kekuatan utama yang melanggar perimeter perbatasan dan memimpin infiltrasi ke Israel pada Sabtu pekan lalu.